250 Fakta Unik

Fakta-fakta yang mencengangkan

10 Planet Unik

Planet-planet unik yang ada di alam semesta ini

10 Katak Aneh Yang Ada Di Dunia

Katak-katak yang aneh nan unik

Galaxy S5 Jagoan Baru Samsung

Inilah pesaing iPhone baru

8 Langkah Atasi HP Basah

Langkah-langkah ini bisa jadi "pertolongan pertama"

Saturday, March 1, 2014

Mengenal Abu Vulkanik dan Bahayanya

Meletusnya Gunung Kelud dan Gunung Sinabung menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Bencana meletusnya gunung memang bukan yang pertama kali di negeri kita ini. Sebelum Sinabung dan kelud, pada tahun 2010 Gunung Merapi meletus dan mengeluarkan semburan abu vulkanik.

Salah satu yang berbahaya bagi kesehatan manusia dari letusan gunung berapi adalah debu vulkaniknya. Abu vulkanik, sering disebut juga pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik adalah bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan ke udara saat terjadi suatu letusan, terdiri dari batuan berukuran besar sampai berukuran halus. Batuan yang berukuran besar (bongkah - kerikil) biasanya jatuh disekitar kawah sampai radius 5 – 7 km dari kawah, dan yang berukuran halus dapat jatuh pada jarak mencapai ratusan km bahkan ribuan km dari kawah karena dapat terpengaruh oleh adanya hembusan angin. ( Wikipedia).

Pengamatan Mikroskop

Berikut adalah gambar dari hasil pengamatan mikroskop



Bisa Menyebabkan Batuk Darah

Yang harus diketahui sahabat serupedia, ternyata abu vulkanik bisa menyebabkan batuk darah. Menurut Prof dr Magdalena Sidhartani SpA (K), Kelapa Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP seperti yang dilansir tribunnews, mengungkapkan masyarakat harus berhati-hati untuk mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Kandungan abu vulkanik tak sekadar debu, melainkan partikelnya lebih tajam.Kalau mengenai selaput lendir kornea mata akan terasa perih. Maka, perlu dibersihkan secara hati-hati. Sebisa mungkin jangan dikucek karena justru akan lebih parah.

Dia menambahkan, debu vulkanik juga berbahaya kalau sampai masuk ke saluran pernafasan manusia. Menurutnya, debu vulkanik lebih berbahaya ketimbang asap. Menurut Prof Magdalena, di dalam saluran pernafasan sebenarnya sudah ada bulu getar yang bekerja otomatis menolak partikel-partikel asing yang masuk. Debu vulkanik yang masuksecara otomatis akan ditolak. " Biasanya refleksnya terjadi batuk," katanya. yang kemudian akan menyebabkan batuk darah.

Bahaya lainnya

Abunya dapat mengakibatkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Tak hanya itu bahayanya, iritasi mata hingga kebutaan, kerusakan kulit kronis serta menyebabkan gangguan pada sistem paru-paru. Selain itu, tentu saja bisa mengakibatkan kematian mengingat suhu abu vulkanik bisa mencapai 800 hingga 1.500 derajat celsius.

Debu vulkanik terbentuk dari magma yang terpecah-pecah dengan diameter kurang dari dua milimeter yang tebentuk saat terjadi letusan. Kandungannya terdiri dari gas berbahaya yakni sulfur dioksida, karbon dioksida dan hidrogen flurida. Bagi pengidap asma dan penyakit pernafasan kronis lainnya seperti emphysema atau bronkitis lebih rentan terkena iritasi jika debu vulkanik memenuhi udara dengan kosentrasi tinggi.

Bahaya lainnya adalah apabila debu naik ke angkasa bisa membentuk awan panas dan menyebabkan hujan asam. Hujan ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia maupun lingkungan karena kandungan racunnya dapat menurunkan kesuburan tanah dan kematian bagi hewan. Bahaya abu vulkanik ini potensial mengancam mereka yang tinggal dekat dengan area gunung yang meletus. Sedangkan mereka yang tinggal jauh dari pusat letusan resikonya tentu lebih kecil.

Tips menghindari abu vulkanik antara lain menjauhlah dari pusat letusan abu vulkanik, menggunakan masker penutup hidung, gunakanlah pakaian tertutup untuk melindungi kulit serta hindarilah kegiatan di luar rumah. 

Kristal Zircon Ungkap Kelahiran Zona Layak Huni Bumi


Sejak kapan planet Bumi menjadi zona layak huni? Dengan bantuan sebuah fragmen kristal zircon yang diambil dari batuan terpencil di Australia, ilmuwan memperkirakan planet Bumi menjadi zona layak huni sejak 4,4 miliar tahun yang lalu.

Tim peneliti internasional yang dipimpin Profesor Jhon Valley, seorang ahli geokimia zircon dari University of Wisconsin - Madison Geoscience, telah berhasil meneliti data kerak bumi yang pertama kali terbentuk sekitar 4,4 miliar tahun lalu. Zona layak huni tercipta setelah 160 juta tahun pembentukan tata surya Matahari. Tim ilmuwan menerbitkan analisis ini dalam jurnal Nature Geoscience, 23 Februari 2014.

Kristal Zircon Ungkap Kelahiran Zona Layak Huni Bumi

Menurut Valley, dengan sampel yang ditemukan pada batuan Australia akan semakin menjelaskan keadaan Bumi setelah didinginkan dan menjadi zona layak huni. Analisis ini juga telah membantu peneliti untuk menggambarkan bagaimana kerak bumi terbentuk selama periode Eon Geologi Awal dan bagaimana proses pembentukan planet Bumi.

Penelitian Valley menegaskan bahwa kristal Zircon yang ditemukan di daerah Jack Hills, Australia Barat telah mengkristal selama 4,4 miliar tahun yang lalu. Studi ini menggunakan penanggalan isotop timbal dan mengidentifikasi fragmen sebagai kristal tertua dari kerak bumi, dan menurutnya fragmen ini juga sebagai bahan tertua yang pernah terbentuk di Bumi.

Dalam penelitian ini setidaknya akan memperkuat teori Bumi Awal, dimana suhu diperkirakan cukup rendah, lautan dan hidrosfer tidak berlangsung lama setelah kerak planet beku dan bebatuan mencair. Bumi telah memiliki hidrosfer sebelum 4,3 miliar tahun yang lalu dan mungkin kehidupan awal menyusul setelah itu.

Analisis ini menggunakan teknik baru yang disebut atom-probe tomografi yang memungkinkan ilmuwan menentukan secara akurat usia dan sejarah termal zirkon, dengan cara menentukan masssa atom timbal dan sampel batuan. Tidak seperti penelitian lainnya, analisis sampel secara acak sehingga mereka menemukan atom dalam zircon mengelompok secara bersama. Dengan cara ini mereka memperkirakan kapan terjadinya zona layak huni planet Bumi.

Diperkirakan, kelompok atom timbal telah terbentuk 1 miliar tahun setelah kristalisasi zircon, dimana waktu peluruhan radioaktif unranium telah membentuk atom yang kemudian menyebar selama periode pemanasan. Kristal zirkon yang terbentuk 4,4 miliar tahun lalu dan 3,4 miliar tahun lalu, semua batuan yang ada pada saat analisis terkonsentrasi diwilayah yang sama.

Analisis formasi, rasio isotop dan ukuran rumpun (kurang dari 50 atom diameter) pada dasarnya memverifikasi bahwa metode Geochronology yang ada telah memberikan perkiraan akurat. Selain itu tim peneliti juga mengukur rasio isotop oksigen yang memberi bukti homogenisasi awal dan disusul pendinginan permukaan planet Bumi.


Menurut Valley sebelum pembentukan zona layak huni, Bumi tercipta dari multi materi heterogen dari tata surya, Bumi Awal mengalami pemboman intensif akibat tabrakan meteor dipermukaan, termasuk tabrakan Bumi dengan benda angkasa seukuran planet Mars sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Akibat tabrakan benda besar maka tercipta Bulan, pencairan terjadi dan Bumi homogen. Sementara sampel kristal zircon terbentuk setelah lautan magma mendingin, sesuai dugaan teori tersebut.


Thursday, February 27, 2014

8 Langkah Tepat Jika Ponsel Anda Tercebur Air


Beberapa wilayah Indonesia terus diguyur hujan selama seminggu terakhir. Akibatnya, sejumlah wilayah tak pelak terendam air. Di tengah cuaca hujan dan banjir, ponsel jadi salah satu perangkat elektronik yang rentan mengalami kerusakan.

Biasanya, kerusakan ponsel itu diawali ketika ponsel yang ada di saku celana terkena rembesan air hujan, atau apalagi jika ponsel itu tercebur ke air banjir. (Baca juga: 5 Ponsel Ini Siap Menerjang Banjir)

Tentu tidak seorang pun mau mengalaminya. Tapi, jika sampai hal itu terjadi, Anda tidak perlu khawatir. Kami memiliki beberapa langkah yang bisa Anda tempuh untuk memberikan "pertolongan pertama" apabila ponsel Anda terkena air.

Ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Yang paling pertama Anda lakukan adalah memastikan ponsel masih menyala atau tidak. Jika langsung mati, jangan langsung dihidupkan. Apabila masih menyala, segera matikan ponsel untuk menghindari korslet.

2. Lepas baterai, casing, dan aksesoris lainnya. Lalu, keringkan semuanya.

3. Untuk mengeringkan semua komponen itu harus menggunakan cahaya, misalnya mendekatkan dengan lampu. Hindari mengeringkan komponen dan ponsel dari cahaya matahari langsung, karena bisa menyebabkan rusaknya sel-sel warna pada layar LCD.

4. Atau sebagai alternatif, Anda bisa menggunakan blower. Untuk kondisi banjir yang biasa mati lampu, Anda juga bisa menggunakan kipas sederhana untuk mengeringkan.

5. Kemudian, hilangkan titik-titik air yang terlihat. Anda bisa menggunakan kapas, tisu, atau bahan halus lainnya yang bisa menyerap air.

6. Jika memungkinkan, teteskan cairan khusus pada lubang connector charger pada ponsel, misalnya cairan alkohol atau parfum. Tujuannya untuk membersihkan connector dari cairan yang menimbulkan karat. Akan lebih baik lagi jika Anda menyemprotkan cairan contact cleaner anti-karat.

7. Biarkan ponsel selama satu atau dua hari sampai benar-benar kering. Kemudian coba hidupkan kembali.

8. Jika ponsel Anda tercebur cukup lama dan setelah melakukan langlah-langkah di atas tidak kunjung menyala, atau mati-hidup, bahkan mati total, segera bawa ke tempat servis resmi dan bergaransi.


NASA Temukan 715 Planet Baru


Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, menemukan 715 baru di alam semesta kita. Empat dari ratusan planet baru itu ditemukan di "zona kehidupan", artinya wilayah yang berpotensi bisa dihuni oleh manusia.

Diberitakan CNN, Kamis 27 Februari 2014, pengumuman ini disampaikan NASA pada Rabu waktu AS. Ini adalah penemuan terbesar dalam satu waktu yang pernah dilakukan NASA. Sebelumnya, NASA menemukan 1.000 planet, namun dalam rentang waktu yang jauh.

Ratusan planet baru ini ditemukan mengorbit di 305 bintang yang berbeda. Planet-planet ini ditemukan menggunakan teleskop antariksa Kepler dan diverifikasi menggunakan sebuah teknik baru. Ke depannya, peneliti berharap akan lebih menemukan lebih banyak lagi planet dengan informasi yang rinci.

"Kami bisa membuka leher botolnya dan mengakses ke dasar lalu menghadirkan pada anda lebih dari 20 kali lipat jumlah planet yang pernah ditemukan dan diumumkan sebelumnya," kata Jack Lissauer, ilmuwan antariksa di Pusat Riset Ames milik NASA di California.

NASA mengatakan 95 persen dari planet-planet yang ditemukan Kepler ukurannya lebih kecil dari Neptunus, yang empat kali lebih besar dari Bumi. Salah satu dari planet dua kali lipat lebih besar dibanding bumi, dan mengorbit bintang yang ukurannya setengah dari matahari dalam siklus 30 hari.

Tiga planet lainnya yang ditemukan di zona kehidupan juga berukuran dua kali lebih besar dari Bumi.

"Semakin dalam kita menjelajahinya, semakin banyak kita temukan jejak diri kita di antara bintang, mengingatkan kita akan rumah," kata Jason Rowe, peneliti di Institut SETI di Mountain View, California.

Mulai digunakan pada Maret 2009, pengamatan luar angkasa Kepler adalah misi pertama NASA untuk menemukan planet mirip Bumi atau yang bisa dihuni. Planet-planet ini biasanya berada di zona kehidupan, atau wilayah yang punya jarak yang tepat dari bintang, menghasilkan temperatur yang mungkin bagi terdapatnya air. (sj)

Sumber

Misteri Ribuan Kodok Yang Meledak


Ini adalah sebuah misteri dan fenomena yang menarik yang terjadi di tahun 2005 dan telah berhasil dipecahkan oleh para ilmuwan. Ya, pada tahun itu, di sebuah danau kecil di kota Hamburg, lebih dari seribu ekor kodok ditemukan mati meledak. Apa yang menyebabkan kodok-kodok ini mati meledak atau siapa yang membunuh mereka sekejam itu?


Seperti dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, pekerja lingkungan di Hamburg mengatakan peristiwa ini seperti adegan dari dari film horor atau film fiksi ilmiah, dimana kodok-kodok terus menggembungkan tubuhnya seperti balon dengan sangat besar dan berkedut selama beberapa menit, sebelum mereka tiba-tiba meledak.

“Ini mengerikan,” kata ahli biologi Heidi Mayerhoefer kepada harian Hamburger Morgenpost.
“Kodok-kodok itu meledak, isi perut mereka ke luar tersebar hingga satu meter persegi. Tapi kodok-kodok itu tidak segera mati – mereka terus berjuang selama beberapa menit”.

Pers segera memblow up fenomena ini, dan memberi judul besar besar seperti “Situs Pembantaian di distrik Altona Hamburg” dan “Kolam Kematian Hamburg”. Pemerintah setempat langsung memperingatkan warganya agar menjauh dari danau kecil tersebut.


Sebenarnya Institute for Hygiene and the Environment Hamburg telah secara teratur men-tes kualitas air di kota itu dan tidak menemukan bukti bahwa air disana tercemar. Orang-orang mulai berspekulasi tentang penyebab fenomena ini. Ada yang menuduh itu disebabkan oleh virus, jamur dan bahkan ada yang mengatakan bahwa kodok-kodok itu sengaja bunuh diri untuk mengontrol kelebihan populasi mereka.
Untunglah seorang ilmuwan spesialis amphibi terkenal di Jerman bernama Frank Mutschmann datang dan menyelidiki fenomena ini. Dia memeriksa kodok-kodok ini.

Dr Frank Mutschmann menemukan semua kodok memiliki sayatan melingkar yang sama di punggung mereka, cukup kecil dan diperkirakan itu adalah pekerjaan paruh burung. Lalu ia menemukan sesuatu yang aneh: hati mereka hilang! Tidak ada bekas gigitan atau cakaran, jadi tentu kodok-kodok tersebut tidak diserang oleh rakun atau tikus, yang juga akan memakan seluruh kodok, bukan hanya hatinya. Mutschmann berkesimpulan bahwa itu jelas pekerjaan gagak, burung yang cukup pintar untuk mengetahui bahwa kulit kodok ini beracun dan juga menyadari bahwa hati adalah satu-satunya bagian yang layak dimakan.

Begitu hati nya hilang, kodok-kodok ini baru menyadari bahwa mereka telah diserang, yang menyebabkan mereka membusungkan dirinya sebagai mekanisme pertahanan alami. Tapi karena kodok tidak memiliki diafragma atau tulang rusuk, tanpa hati, tidak ada yang menahan organ mereka lainnya. Paru-paru mereka akan terus meregang hingga di luar proporsinya dan akhirnya robek, membuat organ-organ dalam katak berhamburan keluar.

Fenomena kematian mengerikan dari kodok-kodok ini, pada kenyataannya telah terdokumentasi dengan baik sebelumnya. Pertama kali tercatat di Jerman pada tahun 1968, serta di Belgia, Denmark dan Amerika. Kodok Hamburg mulai meledak saat musim kawin mereka yang seminggu lamanya. Dr Mutschmann percaya saat itulah gagak masuk untuk mencuri hati kodok yang terlalu sibuk menikmati tingginya gairah seksual.


Lalu apa yang harus manusia lakukan pada gagak, untuk menyelamatkan kodok? Kodok, banyak digemari di Jerman, dan adalah spesies yang dilindungi. Tapi begitu juga gagak. Dr Mutschmann menjawab: “Tidak ada yang perlu dikhawatirkan! Ini hanyalah proses alam.”

Satu misteri kini telah terpecahkan, namun tetap saja menimbulkan banyak pertanyaan lainnya, seperti: Darimana gagak tahu bahwa hati kodok adalah satu-satunya organ kodok yang penuh nutrisi dan layak dia makan? Dan dari mana gagak tahu letak hati kodok secara akurat?
Memang tidak ada yang tahu, namun kita telah mengetahui bahwa gagak adalah anggota famili Corvidae yang memang dikenal paling cerdas diantara para burung lainnya dan memiliki kemampuan untuk belajar. Bahkan lewat sebuah test, gagak dinyatakan memiliki “self awareness”, sesuatu yang selama ini dianggap hanya dimiliki oleh manusia.

Salah satu contoh kecerdasan gagak seperti yang diceritakan dalam video dibawah, adalah gagak yang menemukan biji walnut yang keras dan tidak dapat dia pecahkan dengan hanya menjatuhkannya saja. Dia kemudian memanfaatkan kendaraan-kendaraan yang melintas di jalan raya untuk melindas dan memecahkan walnut tersebut. Namun tentu setelah walnut tersebut terlindas pecah, akan sulit bagi gagak untuk turun mengambilnya mengingat banyaknya kendaraan yang lalu lalang di jalan raya, bisa-bisa dia tewas tertabrak.

Nah, gagak bisa menemukan solusi dari masalah tersebut. Dia menjatuhkannya di persimpangan jalan yang terdapat Lampu lalulintas (traffic light). Setelah walnut terlindas pecah oleh kendaraan, gagak tinggal menunggu lampu merah dan saat kendaraan berhenti, maka dengan aman dia turun dan mulai menikmati walnut tersebut …. Cerdas bukan?!!




Wednesday, February 26, 2014

Internet di Bulan Lebih Kencang dari Bumi



Internet tak hanya dibutuhkan di Bumi. Dalam eksplorasi antariksa, komunikasi data satelit dengan pesawat ruang angkasa menggunakan jaringan Internet.

Bedanya, jika di daratan koneksi Internet kadang macet, di antariksa koneksi Internet didesain super kencang, lebih lancar minim interferensi, dibandingkan koneksi di Bumi.

Melansir Daily Mail, Rabu 19 Februari 2014, kolaborasi Badan Antariksa AS (NASA) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah menguji coba koneksi kencang data pada pesawat antariksa yang mengorbit di Bulan. Kuncinya ada pada penggunaan teknologi laser.

Pada Oktober tahun lalu, tim peneliti memanfaatkan laser untuk mentransfer data dari pesawat yang mengorbiti Bulan ke Bumi. Saat itu, transfer data cukup mencengangkan, 622 MB per detik (4.976 Mbps).

Jika dilihat memang masih belum sampai pada kapasitas Giga Byte, namun mempertimbangkan jarak orbit Bulan ke Bumi, hal itu cukup luar biasa. 

Bahkan, komunikasi antariksa yang menggunakan frekuensi radio saat ini, disebutkan puluhan kali lebih lemot dari uji coba komunikasi laser itu.

"Ini bekerja seperti gangbuster, sangat cepat. Sistem ini melakukan apa yang dibutuhkan," ujar Don Boroson, pemimpin tim desain Lunar Laser Communication Demonstration (LLCD) Lincoln Lab, saat mempresentasikan hasilnya di konferensi SPIE Photonics West.

Selama beberapa bulan, NASA dan insinyur Lincoln Lab untuk pertama kali menguji jaringan laser dua arah antara Bulan dan Bumi. Misi uji coba LLCD ini adalah langkah NASA untuk beralih dari komunikasi frekuensi radio ke laser di antariksa.

Lebih andal 

Selain andal untuk transfer video HD, teknologi komunikasi laser ini juga memungkinkan manusia untuk mengendalikan robot atau mesin dari jarak jauh. Termasuk melakukan tugas penambangan atau pembangunan struktur di Bulan. 

"Tujuan dari uji coba LLCD ini adalah memvalidasi dan membangun kepercayaan teknologi ini, sehingga misi masa depan dapat mempertimbangkan untuk memakai teknologi ini," jelas Don Cornwell, Manager LLCD. 

Teknologi komunikasi laser dipandang lebih aman dan andal terhadap gangguan maupun kemacetan (jamming).

Jika misi LLCD sukses, NASA sudah menyiapkan misi lanjutan
Laser Communication Relay Demonstration (LCRD), yang dijadwalkan meluncur pada 2017.

LCRD yang direncanakan berjalan selama lima tahun itu bertujuan menguji sejauh mana keandalan teknologi komunikasi laser.

Uji coba LLCD di atas pesawat antariksa LADEE milik NASA akan menjalankan misi robotik selama 100 hari dengan tahapan perjalanan 30 hari LADEE ke bulan, diikuti operasi LLCD selama 30 hari berikutnya setelah sampai di orbit Bulan. 

Misi utama LLCD yaitu mengirimkan ratusan juta bit data per detik dari Bulan ke Bumi, itu setara dengan transmisi data lebih dari 100 saluran televisi HD secara bersamaan. Misi ini juga akan menguji kemampuan penerimaan data LLCD.

Di daratan terdapat terminal utama, White Sands Complex NASA di New Mexico, yang akan menerima dan mengirimkan sinyal LLCD. 

Terminal itu akan didukung dua stasiun alternatif, yaitu Jet Propulsion Laboratory NASA di California dan stasiun milik Badan Antariksa Eropa (ESA) di Kepulauan Tenerife, Spanyol.

Galaxy S5 Unjuk Pesona


Samsung meluncurkan smartphone andalan terbaru dan pesaing utama iPhone, Samsung Galaxy S5, di Mobile World Congress dengan iringan musik dramatis dari Barcelona Opera Chamber Orchestra.

Peluncuran yang bertajuk "Unpacked 5", Selasa (Rabu dinihari WIB), fokus tentang memberi apa konsumen inginkan ketimbang teknologi yang hanya menambahkan sedikit nilai kepada pengguna.


"Konsumen tidak ingin teknologi eye-popping(membelalakkan mata) atau teknologi yang paling kompleks," kata JK Shin, kepala bisnis mobile di Samsung dalam peluncuran Galaxy S5 seperti dikutip laman resmi MWC 2014.

Sebaliknya, konsumen menginginkan "desain yang tahan lama, kamera sederhana tapi kuat, konektivitas lebih cepat dan tanpa batas, dan telepon yang bisa membantu mereka tetap fit, lanjut JK Shin.

Samsung Galaxy S5 mempunyai layar adaptif 5,1 inci Super AMOLED full HD yang bisa menyesuaikan dengan cahaya di sekitarnya.

Sementara kameranya mempunyai fungsi fokus-otomatis tercepat dibanding smartphone apa pun lainnya, hanya 0,3 detik.

Perangkat dengan cangkang logam itu didukung prosesor quad-core 2.5GHz dan mempunyai antarmuka pengguna yang telah disederhanakan, dengan ikon yang lebih besar dan shortcut untuk aplikasi favorit.

Samsung menyebut fakta bahwa smartphone-nya itu tahan air dan debu.

Lini smartphone Galaxy teranyar tersebut dilengkapi baterai 2800mAh yang tahan untuk 10 jambrowsing web dengan LTE atau 12 jam pemutaran video.

Fitur Ulta Mode Power Saving di dalamnya dapat membuat ponsel tetap hidup 24 jam dalam mode siaga meskipun daya baterai tinggal 10 persen terakhir, tapi fungsi-fungsi tak penting dimatikan.

Dalam hal koneksitas, Galaxy S5 mendukung untuk jaringan LTE (standar kategori 4 dan mencakup delapan band), berteknologi WiFi terbaru, yang keduanya dapat digunakan bersamaan dengan fitur Download Booster.

Sebuah sensor sidik jari dapat digunakan untuk membuka kunci telepon, mengakses fungsi tertentu dan bahkan transaksi pembayaran lengkap.

Samsung mengatakan perangkat akan tersedia secara global melalui ritel Samsung, e-commerce,dan saluran operator mulai April depan.

Menyinggung sisi kebugaran, perangkat Samsung terbaru itu bisa menampilkan on-board pemantau denyut jantung, yang oleh perusahaan Korea Selatan itu disebut yang pertama dalam jenisnya.

Juga dilengkapi aplikasi S Health yang ditingkatkan untuk digunakan bersama perangkat wearableyang diluncurkannya beberapa hari lalu (Galaxy Gear 2 dan Gear 2 Neo).